Pages

Friday 30 October 2015

Ada Apa Dengan NU dan PKS

Ditulis oleh : Generasi Muda NU
Sumber
***

Beberapa hari yang lalu secara tak sengaja saya membaca postingannya salah seorang Intelektual Muda NU yakni Gus Rijal Pakne Avisa ( Rijal Mumazik Zionis ). Dimana dalam postingan tersebut beliau menceritakan tentang “pertempuran” dua orang santri yang berbeda pilihan terkait dengan capres cawapres kali ini. Parahnya lagi kedua santri ini sama-sama membawa bawa nama gurunya untuk melegitimasi pilihannya, padahal guru dari kedua santri ini bersikap netral alias tidak mendukung pihak manapun.

Tentu apa yg di sampaikan oleh Gus Rijal diatas bukanlah hal yg bersifat kasuistik saja, justru saya melihat bahwa paparan beliau ini merupakan cerminan dari kondisi kaum Nahdliyyin saat ini yg juga saling gontok – gontokkan gara-gara terlalu euphoria dan latah dalam mendukung salah satu calon. Bagi kami mendukung salah satu pasangan itu boleh bahkan mungkin harus, namun menghargai pilihan saudara kita juga wajib, sehingga meskipun kita berbeda pilihan namun persatuan tetap bisa terjaga dan tentunya tidak membuat kita saling berpecah belah.

Yah itulah dunia politik praktis yang sering dikatakan orang sebagai dunia yangg keras, panas dan kejam, bahkan salah seorang pengamat politik dan budayawan Bekasi Komaruddin ibnu Mikam pernah mengatakan bahwa dalam politik itu hanya ada dua opsi, berani membunuh atau rela di bunuh. Itu pula yg sering kami saksikan dalam dunia politik praktis di Indonesia, dimana kebohongan, kelicikan, menjegal orang lain, inkonsisten dll sudah dianggap sebagai hal yg biasa. Sebaliknya obyekstifitas, sportifitas dan nalar sehat pun menjadi tumpul kalau sudah berada dalam kubangan lumpur politik praktis. Dalam politik dalam membela parpol maupun tokohnya bukan berdasarkan kebenaran, namun atas dasar fanatisme belaka.

Sebagai contoh pada postingan kami kemarin yg menyoroti salah satu parpol pendukung pasangan tertentu, beragam komentar pun datang dan mengalir dengan deras, baik yang pro dengan postingan admin maupun yang kontra. Bagi kami pro kontra dalam sebuah hal itu adalah hal yg biasa, asalkan argumen yg dibangun memiliki dasar yang bisa dipertanggung jawabkan, dan bukan hanya sekedar pembelaan yang membabi buta. Dari beragam komentar yg kontra dengan postingan admin kemaren, minimal ada dua hal yg menurut saya layak untuk saya kemukakan disini.

1. Komentator yg kontra dg admin sepertinya sengaja mencari –cari alasan untuk bisa menyerang admin dengan membelokkan subtansi postingan kearah lain sehingga mereka solah-olah menemukan alasan kuat guna menyerang admin. Dalam postingan kemarin sudah berulang kali admin menegaskan baik dalam prolog maupun epilog postingan, bahwa admin tidak memihak pasangan manapun dan bahwa postingan tersebut BUKAN SEDANG MEMBICARAKAN soal pasangan capres dan cawapres manapun, tapi hanya menyoroti sikap salah satu partai pendukung koalisi semata. Namun mereka sengaja menggiring opini bahwa admin menyerang pasangan tertentu, padahal anggapan tersebut jelas bathil dan penuh rekayasa.
Bagi admin membicarakan salah satu parpol pendukung pasangan manapun tidak ada kaitannya dengan pasangan tersebut, karena kami sudah biasa melakukan kritik, terhadap parpol, ormas ,harokah dan gerakan - gerakan lainnya jauh sebelum musim pilpres. Kalaupun kami sekarang mengkritik salah satu parpol disaat musim pilpres, maka itu hanya kebetulan saja dan sama sekali tida ada nuansa politisnya.

2. Ada komentator yg mengklaim sebagai warga NU namun anehnya justru menyerang admin dan lebih membela PeKaeS. Akun-akun yg mengaku NU namun membela peKaeS ini pun mulai menyerang admin dengan berbagai cara, mulai mempertanyakan keNUan admin, menyindir kelakuan buruk admin, biang provoktif, skuler, liberal,hingga anggapan antek jokowi.

Coba teman - teman cermati dengan baik dan dengan hati jernih, sejak kapan warga Nahdliyyin lebih membela PeKaeS ketimbang teman - temannya sendiri sesama warga NU ? Padahal selama ini yg saya tau bahwa warga NU hingga kini masih tetap konsisten dalam menolak faham Wahhabi dan varian - variannya, atau yg berbau bau Wahhabi. Kalau apa yang di lakukan admin ini salah, OK lah kami bisa memaklumi, tapi sejauh ini kami masih berkeyakian bahwa apa yg kami lakukan masih dalam batas kewajaran, karena HANYA MENAGIH JANJI saja, ya MENAGIH JANJI agar PeKaeS konsisten dengan ucapannya. Lalu dimana letak kesalahan yg di lakukan admin ini ? Silahkan anda simpulkan sendiri siapa mereka ini sebenarnya.

Sekali lagi kepada teman-teman dan suadaraku Ummat Islam Khususnya warga Nahdliyyin, marilah kita jaga persatuan dan kesatuan, perbedaan pilihan jangan di jadikan alasan untuk berpecah belah, dan marilah kita berdoa semoga pemilu kali ini bisa menghasilkan pemimpin yg terbaik bagi bangsa, Negara dan agama ini.

Kami Generasi Muda NU berjanji akan menerima siapapun presiden terpilih nanti dengan ikhlas dan lapang dada. Bagi kami Pasangan capres dan cawapres yg ada saat ini adalah tokoh - tokoh terbaik anak bangsa ini yg sudah selayaknya kita dukung dan hormati bersama sama.
Sekali lagi, apapun pilihan kita, jangan sampai membuat kita bercerai berai, waspadai pihak2 luar yg berusahan memecah belah kesatuan kita. Salam Nahdliiyin.

No comments:

Post a Comment